Beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah artikel menarik tentang profile masa lalu seorang tokoh yang dielu-elukan publik. Dahlan Iskan danJoko Widodo.
Artikel yang dibuat oleh seorang kawan di sebuah website Islam, shoutussalam.com
Di sini saya hanya ingin memuat ulang tulisan yang sudah dimuat oleh beliau, Kaab As Sidani.
Berikut dibawah ini adalah tulisannya.
Siapa yang tak kenal dengan Jokowi? Walikota dengan segudang prestasi duniawi. Putra Solo ini pasti dibanggakan dan dipuja, bahkan juga oleh para pemuda-pemudi muslim. Namun apakah benar Jokowi patut dibanggakan ? Apalagi sebagian aktivis Islam ikut-ikutan.
Sedikit Kejutan
Di akhir Februari 2012, tepatnya di tanggal 23 terjadi sebuah berita yang kurang menarik. Namun berita ini pastinya akan sangat mengejutkan bagi penggemar kasus-kasus konspirasi Yahudi di Indonesia. Dikutip dari harian Joglosemar, Kamis(23/2), Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Istri Walikota Surakarta Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka,bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional.
Pastinya yang membaca berita ini terkejut. Siapa sangka Pak Walikota yang mereka bangga-banggakan ternyata teman dekat agen kolonialisme dan zionisme. Seperti dikutip dari eramuslim, peneliti tentang zionisme Ridwan Saidi, yang dinukil dari buku Jaringan Yahudi di Nusantara karangan Artawijaya, menyebut Rotary Club Internasional sebagai perabot zionis. Sebagai organisasi elit yang menjalankan misi kemanusiaan, Rotary Club sepenuhnya dikendalikan oleh Freemasonry dan Zionisme.
Bahkan sebelumnya (seperti dikutip dari situs sragenpos, 15/7/2011) Walikota Solo, Joko Widodo bersama sejumlah anggota Rotary Club Solo Kartini meninjau proyek porselenisasi di RT 8 RW XX, Krajan, Kadipiro, Solo, Jumat (15/7).
Dalam laporannya, nahimunkar.com juga menyebut bahwa Rotary Club dan saudara kembarnya, Lions Club, merupakan kaki tangan zionis.
Rotary Club mempunyai persamaan besar dengan Freemasonry. Keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang nilai dan semangat yang membentuk jiwa seseorang, seperti ide egaliti, fraterniti, semangat humanisme, dan kerjasama internasional. Ini adalah semangat yang sangat berbahaya yang diarahkan untuk mengikis karakteristik bangsa-bangsa dan menguburkan segala bentuk loyalitas, sehingga pribadi-pribadi akan kehilangan identitas dan harga diri serta hidup dalam kebimbangan. Akibatnya, tak ada lagi kekuatan yang dominan, kecuali orang-orang Yahudi yang terus-menerus berambisi mendominasi dunia.
Seperti dikutip juga dari nahimunkar.com, FUUI menjelaskan bahwa Rotary Club mencekoki anggotanya agar mengikuti agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti Budha, Islam, Yahudi, Masehi, dan seterusnya. Dalam urutan terakhir tersebut, Taoisme, sebuah keyakinan orang-orang Tiong Hoa yang muncul pada abad ke-6 SM, meyakini bahwa kebahagiaan dapat terpenuhi dengan tercapainya kebutuhan insting manusia dan kemudahan hubungan sosial dan politik sesama manusia.
Sebenarnya Tidak Mengejutkan
Pada hakikatnya siapapun yang cermat menelusuri sepak terjang Jokowi sejak awalnya tidak akan terkejut. Jokowi memang tidak tanggap dengan masalah-masalah akidah. Proses berpasangannya dengan orang-orang nasrani pada dua kali (dan calonnya tiga kali pada pilgub DKI) pilkada Solo, menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak memiliki sensitivitas akidah.
Memang banyak sekali versi-versi tentang pengkafiran orang-orang yang berbuat salah kaprah seperti Jokowi ini. Ada yang mengkafirkannya ada yang belum berani. Padahal dalam ayat al-Qur'an banyak tertera larangan memberikan kepemimpinan serta kepercayaan kepada orang kafir, atau yang disebut dengan tawalli.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."( QS. Al-Maidah: 51)
Syaikh Abdullah Ibnu Abdillathif Ibnu Abdirrahman Ibnu Hasan Ibnu Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahumullah berkata saat menjelaskan penjelasan tawalli dan muwalah: "Tawalli adalah kekafiran yang mengeluarkan dari millah, dan ia itu seperti membela mereka dan membantu mereka dengan harta, badan dan pendapat (dalam memerangi kaum muslimin). Dan muwalah adalah dosa besar, seperti menuangkan tinta atau merautkan pena atau berseri-seri kepada mereka seandainya dia menyodorkan cemeti untuk mereka". (Ad Durar As Saniyyah: 8/422, lihat At Tibyan Fi Kufri Man A'anal Amrikan 98)
Adapun apa yang dilakukan Jokowi sangat membahayakan kaum muslimin. Sewaktu-waktu dapat dengan mudah, dengan justifikasi peraturan yang berlaku, bahwa jabatannya akan berpindah dengan orang-orang yang kekafirannya bahkan disepakati oleh ahli bid'ah sekelas murjiah sekalipun. Sungguh perbuatan tawalli yang mengkafirkan. Seperti diketahui, wakil-wakil yang diajukan untuk menjadi orang nomor dua setelah Jokowi adalah nasrani tulen seperti Rudy dan Ahok.
Bisa jadi suatu saat, dengan prestasi dan kepandaiannya, Jokowi akan melesat sebagai capres. Hingga seperti biasa, partai sekuler PDIP bukan tidak mungkin akan menampakkan simbol-simbol pluralisme lagi dengan mengangkat calon wakil dari kalangan kafir asli. Tidak mustahil jika partai-partai seperti PDS akan mendomplengkan wakilnya kepada PDIP, sebab PDIP ini terkenal sangat abangan, sebuah sisi oposisi dari santri.
Pencitraan Sejenis
Tidak kalah parah dengan Jokowi. Sosok yang akhir-akhir ini sering dicitrakan sebagai pahlawan adalah Dahlan Iskan, pengusaha kenamaan yang sukses gara-gara kiprahnya di Jawa Pos. Banyak sinyalemen yang menunjukkan bahwa Dahlan Iskan adalah neolib luar dalam. Diluar, akidah ekonominya adalah neolib. Di dalam hati, ia dikenal dekat dengan sosok-sosok seperti Cak Nur.
"Saya akan selalu ingat pendapat intelektual muslim Nurcholish Madjid (Cak nur) bahwa bentuk rasa syukur terbaik adalah kerja keras untuk kebaikan. Pendapat yang sama juga datang dari KH Said Aqil Siraj, Ketua umum PB NU dan KH Syukri, pimpinan pondok modern Gontor Ponorogo, bahwa puasa, kerja lebih keras dan menolong orang lain adalah tiga bentuk bersyukur yang paling tinggi," seperti sebuah pernyataannya akan kiai-kiainya yang terekam dalam media merdeka.com.
Selain itu, Jawa Pos merupakan salah satu media yang gencar bekerja sama mempromosikan ajaran sesat JIL. Ulil Abshar Abdalla dan kawan-kawan sempat mengisi rubrik Kajian Utan Kayu di koran tersebut dengan pesan-pesan yang kental akan nuansa pluralisme dan de-islamisasi. "Akhirnya kami pilih nama Kajian Utan Kayu," kata Ulil Abshar Abdalla pada majalah Gatra, edisi 03/08 (01/12/2008).
Selain itu yang tidak kalah meresahkan adalah keterlibatan Dahlan Iskan dalam organisasi freemason. Dalam situsnya, Lions club memajang foto Dahlan dalam posisi strategis organisasi Lions Club. Dalam diagram organisasi tersebut, entah bagaimana posisi hierarkinya, yang jelas ditengah banyaknya etnis tionghoa di diagram tersebut, Dahlan Iskan berada di pucuk atas dengan embel-embel president.
Pedulilah Akan Akidah Wahai Para Aktivis
Hingga akhirnya, sebagai aktivis Islam, dari manapun golongannya, hendaknya peduli kepada akidah dan keimanan seseorang. Jangan sampai salah memilih panutan dan idola. Serta sebuah tindakan yang salah kaprah ketika membangga-banggakan dan membela orang-orang macam ini. Tidak dipungkiri mereka yang telah disebutkan diatas merupakan orang jenius, tetapi keberadaan orang-orang seperti mereka merupakan fitnah dan cobaan bagi kaum muslimin. Sehingga tidak mungkin mengabaikan kekafiran dan kejanggalan akidah seseorang, meskipun orang-orang tersebut pintar dan cerdas.
Belum juga kasus-kasus lain, seperti ritual musyrik kala Jokowi memandikan mobil esemka, kasus-kasus seperti ini harus menjadi perhatian dari kaum muslimin. Apalagi banyak aktivis dan thullab Islam serta mengaku membela-bela Palestina dan negeri-negeri yang dijajah lainnya, tetapi secara sadar atau tidak telah membela dan menyanjung-nyanjung mereka-mereka yang bergandengan tangan dengan orang kafir yang telah dilaknat sebagai anak cucu babi dan kera.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah: 120)
Wallahu 'Allam Bissowab.
hehehe, mungkin adat arab ngak cocok ama Jokowi yang suka toleransi dan keragaman, tapi saya orang indonesia, saya tetep suka Jokowi, yang banyak comot sono sini budaya arab mungkin perlu liat baek ato ngak kalo mo niru budaya luar, ngak barat ngak timur, kalo emang jelek napa seh musti ditiru :)
ReplyDeleteSARA Ini...!!!
ReplyDeleteDalam dunia ini yang dicari rakyat adalah pemimpin yang bisa mengayomi dan membina rakyat dengan baik, Akidah itu moral, banyak yg mengaku bermoral tapi bukti dan nyatanya bagaimana...???
Berapa jumlah kejahatan terkonspirasi yg dilakukan oleh pemimpin yg telah dipilih dan dipilih, bukankah rata rata mereka memiliki akidah yg baik tapi nyata nyata malah menyengsarakan rakyat...???
Pemeluk agama lain belum tentu jelek kelakuan dan moralnya, YG penting saat ini adalah pembuktian dan Real nya bagaimana...
Ingat DUNIA AKHIRAT, Dunia dahulu dilaksanakan yang lalu AKHIRAT dipikirkan...
Jangan berfikiran sempitlah, orang orang muslim itu harus lebih cerdas dan berdedikasi jangan kalah sama oknum yg ngaku muslim tapi malah menghancurkan muslim itu sendiri...
Ceramah itu di masjid, bukan di politik... THINK RIGHT.... :p
penulisnya sempit pikiran! ente benci yahudi, benci nasrani, lah yang bikin script blogspot siapa? udelmu? wahahaha
ReplyDeleteFreemandory phobia.. ^^
ReplyDeleteOrang2 seperti ini tidak akan perneh menemukan kedamaian dalam dirinya karena dia selalu diliputi kebencian dan prasangka buruk..
makae ta mas2....biyen ne sekolah iku ojo sering mbolos, plajaran agamae sampeyan oleh biji piro seh? opo hubungane aqidah/moral ama prestasi yang udah nyata2 terlihat, menurut saya, sampeyan ini cuma sirik liat orang yg sampeyan anggap KAFIR menang toh? wong gitu aja belibet, pake bawa2 agama segala....dari sini aja kita bisa liat tulisan yg sampeyan post di blog ini udah menyalahi aqidah/moral dari agama manapun termasuk ISLAM...entah ISLAM yg mana yg sampeyan anut....pesen saya: cepet2 TOBAT dehhh
ReplyDeleteonta-onta...kapan loe pinternya...?
ReplyDeleteonta-onta,,,gak pinter2...!
ReplyDeleteSaya sbg Kristen, memang tidak setuju dengan Freemasonry. Freemasonry itu ada pluralisme, bukan pluralitas. Saya juga gk bisa bilang semua agama sama. Tp benci orang yang membenci kita (dalam bahasa anda Salibis dan Yahudi), bukan sesuatu yang benar. Saya gk tahu apa2 tentang islam, tapi kan ada kata2 agamaku milikku agamamu milikmu. Dan apakah semua Yahudi jahat, kalau ibu anda punya darah Yahudi, mau anda bunuh juga? mau anda benci juga? Humanisme 100% memang bukan yang benar juga. Benci ini, benci itu, Jadi daripada dibawa ke kebenaran, mending bantai? Yang anda mau seperti apa pemerintahan, yang memenggal kepala orang Ateis, Yahudi, dan para2 JIL begitu? Tanpa tahu kebenaran? Kalo anda mau sih, silahkan, mungkin siapapun yang anda sembah senang sekali masuk2in ciptaan ke Neraka. Tapi saya tahu, pasti itu tidak mungkin kan?
ReplyDeleteUntuk semua yg komen kontra: Cerdas itu bukan hanya di kepala kawan, tapi juga di hati (Aqidah). Depan tempat saya tinggal sekarang ada warung milik orang Nasrani. Fine2 aja kita sebagai tetangga, nothing problem. Dan bagi saya, ketika seseorang berkuasa itu bukan tanpa sebab dan tanpa misi. So, ini gak menyangkut agama atau semacam SARA lainya. Inilah fakta, inilah akidah saya. That's All.
ReplyDelete@Sukei
ReplyDeleteNgomongin cerdas tapi sendirinya ga cerdas. Dasar Onta =_=
dasar kebanyakan nungging otak jadi miring dan sinting susah emang jilat aja sono pantat onta
ReplyDeletePenulisnya pasti dibayar sama Foke ya... jangan menjual imanmu demi uang!! Awas siksa api neraka untuk mereka yang serakah dan pemfitnah!
ReplyDeleteboleh saja berpendapat atau kritik tapi anda kasih solusi dong. tokoh yang berakidah siapa yang punya prestasi dan layak dipilih. musti milih siapa? Foke?? :D aku mengasihani kau saudaraku.
ReplyDeleteApa perlu kemudian gw benci kalian. Apa perlu gw bilang kalian keledai yg lebih senang euforia dunia dan buta fakta. Gak perlu. Yg perlu gw benci adalah mereka yg bermakar dgn wajah manisnya membenamkan Islam. Simple. Filter u'r mind and get the truth.
ReplyDeletebang admin yang terhormat, ada benarnya juga comment "wong edhan" diatas, "ceramah bukan dipolitik, tapi di mesjid" meskipun poin "ceramah di mesjid" g terlalu bener juga sih, karena cermah itu diluar masjid juga di syari'atkan...
ReplyDelete.
yang penting bgini mas, aqidah islam akan selamanya bersebrangan dengan politik. islam adalah suatu anugrah yang maha dahsyat dari sang maha suci penggenggam seluruh yang ada dilangit dan dibumi. sebaliknya, "politik" adalah anak hasil "aborsi" perzinahan pemikiran orientalis kuffar, yang kotor, dan mengotori yang diusung oleh cendikiawan non agamis dengan tujuan tri tunggal (mencari, mempertahankan dan meperluas "Kekuasaan"). sampai sini jelas kan. islam is pure vs politik dirtiest thing ever. intinya, posisi jokowi saat ini cocok. untuk menjadi seorang politikus g perlu aqidah bener. karena aqidah ladangnya bukan di politik. dari pada kita cape cape in hati dan diri kita, udah deh, ولا تزر وازرة وزر أخرى, dosa dia tanggung jawab dia,. it's not our business at all. tapi bukan berarti kita jadi "g care" ama permasalahan saudara2 kita di ibu kota. sekarang mah gini aja, kita usaha "keep on the pure way". because that's how we should struggle with. oke....
.
.
salam hormat,
.
whoshine,palestine...
wakwakawkawkkaw
ReplyDeletedasar bodoh,
itu info blogspot nya mending diubah sebelum dilaporink ke pihak berwajib :)
Kalo ente SARA jangan nusuk orang lain. Mending lu ngomong ama tembok tuh, lebih tebel kan? :)
ReplyDeleteSiapa elu? Lu Tuhan? Ga kan? So jangan judge org gitu aja. Kalo lu mau terkenal lompat sana dari monas. Pasti besok masuk berita HAHAHAHAHAHAHAHAHA
cupet..pikiran dangkal..iri hati, dengki,
ReplyDeleteKasihan banget nih orang yang bikin artikel.
ReplyDelete