Monday, 16 January 2012

Tears of Gaza

Film dokumenter karya sutradara Norwegia, Vibeke Lokkeberg ini mungkin adalah salah satu film dokumenter terbaik yang menyoroti tentang (maaf kalo fulgar) ke-anjing-an Israel saat menyerang jalur Gaza selama 22 hari itu atau yang dikenal dengan oprasi "Operasi Cast Lead".
Film ini terfokus kepada 3 tokoh utamanya:
Yehya, seorang bocah 12 tahun yang ingin menjadi seorang dokter sehingga ia dapat menyembuhkan orang-orang yang ditembak oleh Israel. Dalam film ini kita kan melihat keceriaannya sebahgai seorang anak seperti anak-anak lainya. Tapi kemudian kita kita akan melihat bagaimana kesedihan yang berat dari kematian ayahnya, kehilamgan-kehilangan lainnya.

Rasmia jauh melampaui 11 nya tahun. Kita akan menonton bagaimana seorang gadis kecil menanggung penderitaan dan kehilangan dalam hidupnya. "Hidup itu sangat berat..." katanya coba menjelaskan. Walau sebenarnya kita tak perlu penjelasan dari apa yang kita lihat.

Amira, 14 tahun bercita-cita menjadi pengacara agar dia dapat membawa Israel ke pengadilan atas kejahatan yang mereka telah dilakukan. Walau sebenarnya keputus asaan selalu hadir tiap harinya. Saudara-saudaranya tak pernah kembali saat berjanji memanggilkannya Ambulance di malam rumahnya di hantam rudal dan kakinya terluka. Ayahnya tak pernah ia lihat lagi setelah terakhir kali ayahnya mengantarnya ke Rumah Sakit. "tiap kali aku terbangun, aku betanya, "kenapa aku bangun?". Aku hanya ingin bersama mereka."
Film ini dari segi pengambilan gambar dan editingnya sangat bagus. Sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh film bergenre dokumnter perang dengan tokoh anak-anak. Namun ada sedikit mengganggu dengan penerjemahan bahasa Arab yang digunakan kedalam bahasa inggrisnya.
Namun secara keseluruhan film yang didukung oleh Norwegia Institut ini patut menjadi semcam pengingat kita agar jangan sampai airmata kita kering, kemarahan kita reda dan sakit hati ini sembuh sampai Palestina merdeka!
Membiarkan diri kita mendengar apa yang ingin coba dikatakan oleh anak-anak Gaza adalah salah satunya denga film yang sangat menumental ini. Dan akhirnya apa yang terjadi selama Desember 2009 hingga Januari 2010 cukuplah sehingga tidak ada yang bisa mengatakan "Saya tidak tahu".

Ini filmnya: Tears of Gaza.


Sumber : http://occupiedpalestine.wordpress.com/

0 comments:

Post a Comment

Bookmarks

free counters